Strategi Pencegahan Pornografi dan Pornoaksi Berbasis Pendidikan Karakter Islam pada Remaja di Era Digital
Tinjauan Tafsir Ath-Thabari An-Nur Ayat 30-31
DOI:
https://doi.org/10.59841/miftahulilmi.v2i2.101Keywords:
Adolescents, Indecency, Islamic Character Education, Pornography, Tafsir Ath-ThabariAbstract
This study aims to explore strategies for preventing pornography and indecency based on Islamic character education among adolescents in the digital era, through the interpretation of Ath-Thabari on Surah An-Nur verses 30–31. These verses provide a strong theological foundation for lowering the gaze (ghaddhul bashar), guarding chastity (hifzhul furuj), and covering the private parts as forms of self-protection from the negative influences of the digital environment. This research uses a qualitative approach with a library research method, with primary sources including the Qur’an and Tafsir Ath-Thabari, as well as secondary data from various relevant literature and journals. The results show that prevention strategies can be implemented through four main approaches: (1) Islamic character education in schools through strengthening strategies, persuasion, and normative re-education; (2) Education in the family environment using methods such as role modeling, habituation, storytelling, advice, and reward and punishment; (3) The role of society in forming Islamic social groups that actively address the influence of pornography; and (4) Strengthening individual Islamic character through faith, self-control, internet ethics, and repentance behavior. This study affirms that the interpretation of Ath-Thabari can provide applicable contributions in building a strong Islamic character education system as a moral safeguard for adolescents amid the overwhelming flow of digital information.
References
Abdul Rahman, et al. (2022). Metode pengumpulan data (Aas Masruroh, Ed.). Widina Bhakti Persada Bandung.
Agus Susanto, et al. (2024). Edukasi untuk peningkatan kesadaran tentang bahaya pornografi pada remaja. JSE: Journal of Social Empowerment, 9(2), 108.
Al-Baihaqi, Z. I., Haironi, A., & Hilalludin, H. (2024). Strategi guru pendidikan agama Islam dalam membentuk karakter religius. Al-Ihda': Jurnal Pendidikan dan Pemikiran, 19(1), 1290–1295.
Arifuddin Uksan. (2022). Pendidikan karakter Islami bangun peradaban umat. CV Jejak (Jejak Publisher).
Dhafintya Noorca. (2021). Lebih dari 60 persen anak mengakses konten pornografi melalui media online. Suara Surabaya. https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2021/lebih-dari-60-persen-anak-mengakses-konten-pornografi-melalui-media-online/
Franky. (2022). Berintegritas di era digital: Suatu upaya pelayanan pastoral konseling untuk lepas dari jerat pornografi. Jurnal Teologi Injili, 2(2), 122.
Galih Haidar, & Nurliana Cipta Apsari. (2020). Pornografi pada kalangan remaja. Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, 7(1), 136.
Hilalludin, H., & Althof, G. (2024). Perbedaan tingkat kematangan sosial antara santri pondok pesantren modern dan tradisional. Mutiara: Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah, 2(3), 201–208.
Hilalludin, H., & Haironi, A. (2024). Nilai-nilai perjuangan pendidikan karakter Islam KH Abdullah Sa’id. Jurnal Manajemen dan Pendidikan Agama Islam, 2(3), 283–289.
Lativa Aprilia. (2023). Peran bimbingan dan konseling Islam dalam mengatasi pornografi. Jurnal Religion: Jurnal Agama, Sosial, dan Budaya, 1(5), 1106. https://maryamsejahtera.com/index.php/Religion/index
Mahardika. (2008). Undang-Undang R.I. Tahun 2008 tentang Pornografi & Informasi dan Transaksi Elektronik, 6.
Meza Fitri Dini, et al. (2024). Upaya preventif dalam menangani bahaya pornografi bagi pelajar dengan media visual poster. Journal Education and Government Wiyata, 2(1), 54.
Muhammad Saufi Ramdhani, & Nur Amin Barokah Asfari. (2023). Pornografi pada seseorang: Faktor penyebab dan dampaknya. Jurnal Flourishing, 2(8), 555.
Nabila Dwi Cahyani, et al. (2023). Implementasi pendidikan agama Islam dalam penanaman budaya religius untuk meningkatkan pembentukan karakteristik Islami. Mimbar Kampus: Jurnal Pendidikan dan Agama Islam, 23(1), 487.
Nathanael Yitshak Hadi, & Yanto Paulus Hermanto. (2024). Mencegah diperhamba pornografi di era sosial media. Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia, 10(10), 5632–5633.
Nu’man Ibnu Rajab, Widiyanto, & Agus Sulistyo. (2024). Implementasi pendidikan akhlak dalam pembentukan karakter mandiri pada siswa kelas X Agama Madrasah Aliyah Jamilurrahman. IJER: Indonesian Journal of Educational Research, 1(1), 264.
Panji Adam Agus Putra. (2024). Konsep Sadd Al-Dzari'ah menurut Ibn Qayyim Al-Jauziyyah dan aplikasinya dalam hukum ekonomi syariah (Mu’amalah Maliyyah). AL-AFKAR: Journal for Islamic Studies, 7(1), 1139.
Rabiatul Adawiah, & Qiyadah Robbaniyah. (2024). Urgensi belajar dalam Surah Al-‘Alaq ayat 1-5 perspektif Tafsir Ibnu Katsir. IJER: Indonesian Journal of Educational Research, 1(1), 39.
Rina Susanti Abidin Bahren, & Sabil Mokodenseho. (2023). Metode dan corak penafsiran Ath-Thabari. MUSHAF JOURNAL: Jurnal Ilmu Al Quran dan Hadis, 3(1), 156.
Riski Yadi. (2023). Menjaga pandangan perspektif Al-Qur’an pada Surah An-Nur: 30 (Studi komparatif Tafsir Al-Mishbah, Al-Azhar dan Tafsir Al-Maraghi), 1–2.
Stephanus Aranditio. (2024). Candu pornografi menghambat pembangunan manusia Indonesia. Kompas. https://www.kompas.id/baca/humaniora/2024/10/09/candu-pornografi-menghambat-pembangunan-sdm-indonesia
Susanti Abidin Bahren, & Sabil Mokodenseho. (2023). Metode dan corak penafsiran Ath-Thabari. MUSHAF JOURNAL: Jurnal Ilmu Al Quran dan Hadis, 3(1), 154.
Wahbah Az-Zuhaili. (2013). Tafsir al-Munir (Abdul Hayyie al Kattani, et al., Trans., Vol. 9). Gema Insani.
Wahit Hasyim, Jumadi, & Muhammad Syafii Tampubolon. (2024). Peran guru dalam pendidikan karakter Islamiyah kelas 7 Salafiyah Wustha Islamic Centre Bin Baz Yogyakarta. IJER: Indonesian Journal of Educational Research, 1(1), 344.
Whyudin Darmalaksana. (2020). Cara menulis proposal penelitian. Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati.
Wiyanda Vera Nurfajriani, et al. (2014). Triangulasi data dalam analisis data kualitatif Wiyanda. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 10(17), 828.